Laman

Bismillahirrahmannirrohom

SELAMAT DATANG DI BLOG ALHADI SISAWAH SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA UNTUK PERKEMBANGAN KITA KEDEPANNYA

Senin, 27 Februari 2012

KISAH WANITA – WANITA SHALEHAH PADA ZAMAN RASULULLAH DAN MASA KINI

KISAH WANITA – WANITA SHALEHAH PADA ZAMAN RASULULLAH DAN MASA KINI


(oleh: Ali Sa’adan)

“ Dunia adalah Perhiasan
Dan sebaik – baik keindahan adalah
Wanita Shalihah ”
“Sebaik – baik wanita adalah wanita shalihah”

A. Siapakah wanita shalihah itu ?
Wanita shalihah itu adalah wanita cantik lahir dan bathin, ia memiliki kecantikan asli atau kecantikan asli atau kecantika ideal. Secara fisik, darah daging dan tulang –belulangnya bersih dari benda – benda haram. Sedang bathinnya bersih dari kotoran kejiwaan seperti syirik, kufr, nifaq dan fusuk. Kesuciannya seorang wanita shalihah disebabkan juga karena selalu membasahi lidahnya dengan zikr atau annur (al-qur’an).
Dalam kata lain wanita shalihah adalah wanita cantik yang benar – benar mencintai Allah dan Rasul-Nya dan mencintai semua pecinta – pecinta Allah. Sedangkan wanita tidak cantik adalah wanita – wanita penghuni neraka, yang hidupnya mengundang dan mendatangkan fitnah, bencana dan malapetaka dalam hidupnya.
1. Kisah wanita shalihah di zaman Rasulullah

Jika kita melirik kebelakang kisah wanita dizaman Rasulullah, maka kita kan terbayang sepintas wanita shalihah seperti istirinya Rasulullah, yang senantiasa taat kepada Allah dan patuh terhadap suami. Wanita dizaman Rasulullha khususnya yang dekat dengan beliau, mereka sangat menjaga yang namanya aurat, sebagaimana ungkapan dalam kitab Al-Mujma’ al- bihar “ wanita itu aurat”. Artinya apabila ia keluar rumah, dia merasa malu dilihat orang sebagaimana dia merasa malu jika auratnya kelihatan.

Aurat adalah apa saja yang kalau kelihatan dia merasa malu. Wanita dizaman Rasulullah saw sangat memelihara yang disebut aurat, kecantika dan perhiasan tubuh badan wanita apabial dilihat oleh orang lelaki dapat menggiurkannya dan menyelewengkannya dari kebenaran, maka ia sangat merasa malu. Coba lihat kisah wanita para isteri rasulullah yang shalihah, dengan keshalihan mereka terjamin bersama Rasulllah.

2. Wanita – wanita masa kini

Dulu dan sekarang memang orang mengatakan mirip tapi beda. Kalau saya mengatakan perbedaan sekarang dan yang dulu itulah pengaruh budaya dan dekandensi moral yang merosot. Berbicara wanita sekarang berarti berpatron kepada wanita yang dulu (zaman Rasulullah) akan terdapat banyak perbedaan yang walaupun dari katanya titelnya yang tidak berbeda. Seorang wanita akan terlirik langsung dengan orang lain karena pakaiannya, kesopanannya serta akhlaknya. Kini wanita yang disebut shalihah hampir kita jumpai langka yang walaupun berpakaian rapi. Akan tetapi kerapian yang ada padanya bukan seperti kehendak syariat, melainkan mode. “ Orang – orang wanita yang berpakaian tetapi seperti telanjang meliuk-liuk badannya dan rambutnya disasak, mereka itu tidak akan masuk surga, juga tidak akan mencium baunya surga, padahal baunya bisa tercium dari jarak perjalanan jauh lima ratus tahun” . (hadits Rsulullah)

Pemahaman ini bermaksud wanita sekarang ini hampir kebanyakan walaupun berjilbab belum terjamin sebagai wanita shalihah. Kalau tatapan matanya masih jalang, senang mengobral senyum, gerak – geriknya yang erotis nada suaranya yang di buat – buat, sehingga dapat membangkitkan gairah birahi lawan jenis. Hal yang seperti inilah wanita sebagai sumber fitnah. Maka sebutlah ia laksana wani – wanita jahiliyah. Sebahagian yang wanita shalihah kini adalah orang yang beruntung dalam hidup dan kehidupannya, mudah – mudahan akan tercium mereka bau surganya Allah amin yaa rabbal ‘alamin.

Cantik adalah dasar rupanya, akal mengatakan wanita cantik atas dasar ilmunya dan kepandaiannya. Dan hati mengatakan wanita cantik atas dasar akhlaknya. Akhlak adalah bunga (hiasan) diri kita, tanpanya hilanglah perhatian manusia pada kita.

Hadist Rasulullah SAW
“Apabila seorang wanita telah melakukan shalat lima waktu dengan sempurna, berpuasa di bulan Ramadhan cukup syarat, menjaga harga diri, serta menanti suaminya, maka diakhirat akan diseru Allah untuk masuk kedalam surga dari arah pintu mana yang ia sukai” (Riwayat Al-Bazzar).


Diposkan oleh MUTIARA DAKWAH di 14:22

Sabtu, 11 Februari 2012

Hubungan antara Religius dengan Spiritual

Selama ini kita selalu menganggap bahwa religius (agama) dan spiritual (ketuhanan) adalah satu konsep yang sama. Bahkan terkadang kata religious menggantikan kata sipiritual ataupun sebaliknya dalam pemahaman sehari-hari.
Religius dan spiritual adalah dua buah konsep (kata) yang berbeda. Saya tidak akan membawa anda ke arah pembahasan filsafat dalam memisahkan dan menjelaskan kedua kata ini. Saya akan memberikan ilustrasi dibawah ini, yang akan memberikan gambaran bahwa memang keduanya (spiritual dan religius) berbeda pemaknaannya.
Apakah anda seorang yang membenci seorang yang tidak beragama? Ya, itu pasti, karena negara kita memang bukan negara ateis? Tapi jika di tanyakan, apakah anda benci kepada orang yang tidak bertuhan? Pasti anda juga mengatakan ya, dan negara kita pun berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa. Tetapi sadarkan anda bahwa, yang paling parah diantara keduanya adalah pernyataan yang kedua. Padahal, itu dialami oleh kebanyakan orang, bahkan seorang yang taat dalam beragama sekalipun.
Ini adalah pertanda bahwa anda sangat rancu dalam memahami antara agama dan ketuhanan. Beberapa agama yang ada, jika kita pelajari lebih dalam, tidak mempunyai konsep ketuhanan yang jelas, bahkan tidak mempunyai konsep tuhan sama sekali. Artinya, bahwa agama dan ketuhanan itu adalah sebuah konsep yang berbeda.
Seorang yang beragama belum tentu mempunyai pengalaman spiritual. Seseorang yang rajin sholat misalnya, belum tentu bisa merasakan sisi-sisi ketahunan dalam shalatnya. Artinya orang ini hanya menjalankan shalat seperti yang diperintahkan dalam agama (syariat), tanpa menghadirkan sisi ketuhanan dalam shalatnya. Sehingga, seorang yang beragama belum tentu dapat mengontrol perilaku-perilakunya atas nama ketuhanan (spiritual).
Secara logis, agama adalah serangkaian ritual yang sudah baku dan tidak bisa keluar dari yang aturan yang sudah dibakukan itu. Sedangkan spiritual adalah perasaan dan penghayatan akan sisi-sisi ketuhanan atau sesuatu yang dianggap berkuasa diluar kuasa manusia. Jadi orang beragama dengan taat belum tentu mempunyai pengalaman spiritual, sebaliknya orang yang tidak beragama, belum tentu juga tidak pernah merasakan adanya sifat-sifat tuhan yang ada dalam kehidupannya.
Tapi jika kita mempelajari beberapa agama yang ada, tidak bisa juga dipungkiri bahwa, ada beberapa agama yang mengajarkan bagaimana menghubungkan antara pengalaman spiritual dalam bingkai ritual keagamaan. Ritual keagamaan ini dimaksudkan untuk memuja dan menghadirkan spiritual (ketuhanan). Sehingga, jika ada seseorang yang melaksanakan ritual agama, tanpa menghadirkan ketuhanan dalam ritualnya, berarti orang tersebut memisahkan antara ritual keagamaannya dengan sisi-sisi ketuhanan yang seharusnya dihadirkan. Bisa jadi orang yang taat beragama tidak bertuhan, karena dalam pelaksaan ritual keagamaannya tidak menghadirkan/merasakan sisi-sisi spiritual (ketuhanan).

Digital Library IAIN Sunan Ampel - WELCOME | Powered by GDL4.2

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=digital%20library%20iaian%20sunan%20ampel&source=web&cd=1&ved=0CCEQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdigilib.sunan-ampel.ac.id%2F&ei=8GE1T6LHBYHUrQfp_vy5Dw&usg=AFQjCNEAIkbO84Zxk_dPjw5VtYVOwjbwFg&sig2=WZtyRM4g5PfF4SCDGRa2ww&cad=rja

Kamis, 09 Februari 2012

http://sari-sehat.com/index.php?page=produk&id=3

MEDIVEN

Cepat dan Tuntas Atasi Wasir
Hemorrhoid atau lebih dikenal sebagai sakit wasir merupakan kelainan di sekitar anus sebagai akibat dari pelebaran pembuluh darah balik (vena) yang menyebabkan terjadinya pembengkakan (hemorrhoid) sehingga terjadi penonjolan di sekitar anus.

Aturan Minum :

Untuk pencegahan :
  • Anak-anak     : 2 kali sehari @ 1 kapsul, selama 3 – 4 hari
  • Dewasa    : 3 kali sehari @ 1 kapsul, selama 3 – 4 hari

Untuk pengobatan :
  • Anak-anak    : 3 kali sehari @ 1 kapsul, sampai keadaan membaik / sembuh
  • Dewasa    : 3 kali sehari @ 2 kapsul, sampai keadaan membaik / sembuh

Khasiat :
  • Sangat manjur untuk mengobati wasir / ambein kronis / menahun.
  • Mengurangi pembengkakan / benjolan pada anus akibat wasir.
  • Mengurangi rasa nyeri dan panas serta pendarahan akibat wasir
  • Mengembalikan kepercayaan diri bilamana anus (dubur) teras turun saat penyakit wasir kambuh.

Komposisi

  • Graptophylli Folium extract................200 mg
  • Caricae Folium Extract.......................100 mg
  • Flos Sophorae Japonicae Extract......75 mg
  • Rhei Radix Extract.................................50 mg
  • Catechu Extract.....................................25 mg
  • Andrographidis Folium extract...........25 mg
  • Bahan lain.......................................... ...25 mg

http://www.socialvibe.com/?rs=blogger_badge

Senin, 06 Februari 2012

Haruskah Kita Bersabar Menantikan Masa Depan ???

Haruskah Kita Bersabar Menantikan Masa Depan ???

Kita sering gelisah dengan masa depan; akan menjadi seperti apakah hidup saya nanti? Bahkan kadang kita tergoda untuk bertanya kepada para peramal. Berbagai cara kita tempuh agar bisa tahu apa yang akan terjadi nanti. Kita mengira jika mengetahui masa depan maka kehidupan kita akan semakin baik. Benarkah demikian?
 
Nabi Khidr mengingatkan jika Musa tidak akan bisa bersabar mengikuti dirinya. Nabi Musa pun menyaksikan tindakan-tindakan aneh Nabi Khidr, sehingga dia tidak lagi bisa membiarkannya. Sebelum berpisah Nabi Khidr menjelaskan, mengapa dia melakukan semua tindakannya. Semua itu bukanlah kehendaknya, melainkan atas petunjuk Tuhan yang memberinya pengetahuan tentang apa yang akan terjadi dimasa depan. Saya termasuk yang penasaran dengan masa depan. Dan saya, tentu lebih tidak sabar dibandingkan Nabi Musa. Maka bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar bersabar atas rahasia masa depan;



saya ajak untuk memulainya dengan memahami dan melakukan 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini:
 
1. Mengendarai waktu yang menuju ke masa depan.
Selain waktu, tidak ada alat transportasi lain yang bisa membawa kita kepada masa depan. Karena waktu bertugas untuk membawa kita menuju kesana. Maka kendarailah waktu. Dan arahkan dia kepada masa depan yang mana Anda ingin menuju. Sebagai sebuah kendaraan, waktu bisa membawa kita kemasa depan yang nyaman, atau menyebalkan. Jika kita menggunakan waktu untuk melakukan hal-hal yang baik, misalnya. Maka pasti kita akan sampai ke tempat yang baik. Namun jika kita menggunakan waktu untuk melakukan tindakan-tindakan yang buruk, maka cepat atau lambat kita akan dibawanya kepada masa depan yang pasti buruk. Waktu adalah kendaraan yang melekat dalam diri kita. Tidak bisa ditolak. Namun bisa kita kendalikan arahnya, melalui pilihan perilaku dan perbuatan kita dalam detik demi detiknya. Maka apapun yang kita lakukan dalam setiap detak waktu itu, merupakan cara kita dalam memberi arah kepadanya.



2. Belum tentu kita sanggup mengetahui masa depan yang buruk.
Tak seorang pun sanggup menerima berita buruk tentang masa depannya. “Setidaknya, saya bisa bersiap-siap,” mungkin begitu kilahnya. Mari kita bertanya kepada diri sendiri; mana yang lebih mungkin terjadi jika kita diperkenankan untuk mengetahui masa depan kita yang buruk. Apakah kita akan tabah, atau malah semakin gelisah? Saya tidak yakin jika kita akan semakin tabah. Boleh jadi malah kita tergoda menyalahkan nasib; mengapa harus seperti ini? Mungkin kita menuduh Tuhan tidak adil. Atau, mungkin kita berpikir; jika masa depan gue seburuk itu, ngapain mesti susah-susah menjadi orang yang baik? Jadi orang rusak sekalian saja. Kita, belum tentu sanggup untuk mengetahui masa depan yang buruk. Sehingga membiarkannya tetap menjadi misteri, mungkin jauh lebih baik.



3. Belum tentu kita sanggup mengetahui masa depan yang baik.
Kita tahu jika masa depan itu adalah hasil dari masa kini. Apa yang kita lakukan sekarang, sedikit banyaknya menentukan apa yang akan kita dapatkan dimasa depan. Tetapi jika Anda diramalkan akan mendapatkan masa depan yang baik, masihkah Anda bersedia untuk bersusah payah sekarang? Saya tidak yakin. Jika kita sudah tahu ‘akan menjadi orang sukses’ misalnya. Mengapa kita mesti ‘menderita’ sekarang? Bukankah sesuai ramalan kita ‘santai-santai’ pun akan mendapatkan masa depan yang ‘baik’ itu? Sifat dasar manusia adalah untuk mencari kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Jadi jika kita sudah ‘tahu’ masa depan kita akan baik, maka kemungkinan terbesarnya adalah; kita enggan untuk berjuang melintasi jalur-jalur terjal yang menyakitkan. Jika ‘nasib baik’ itu belum juga datang, bisa jadi kita malah menghujat-hujat Tuhan; mengapa Dia terlalu lama menahan semua kebaikan itu? Padahal, apa yang kita lakukan sekarang sangat menentukan apa yang akan kita dapatkan dimasa depan.



4. Mengubah misteri masa depan menjadi kegairahan.
Banyak ramalan yang bercerita tentang ini dan itu. Namun kenyataan yang terjadi berbeda sama sekali. Hal itu menunjukkan bahwa tidak seorangpun benar-benar mengetahui apa yang akan terjadi bahkan sedetik setelah saat ini. Makanya, memaksa masa depan untuk menampakkan dirinya bukan lagi gagasan brilian. Kitalah yang bertanggungjawab untuk membentuk masa depan seperti apa yang kita inginkan. Kitalah yang menentukan akan menjadi seperti apa masa depan kita nantinya. Kitalah yang yang membentuk sosok masa depan diri kita sendiri. Justru karena kita tidak tahu masa depan akan seperti apa; kita termotivasi untuk bekerja keras sekarang. Justru karena tidak tahu apa yang akan terjadi, kita mawas diri kini. Justru karena kita ingin mendapatkan esok yang indah, kita menjadi semakin bergairah. Dan gairah itu akan semakin menggelora, justru ketika kita membiarkan masa depan tetap menjadi misteri.



5. Que sera-sera – whatever will be, will be.
Apapun yang akan terjadi, ya terjadilah. Namun sebelum semuanya terjadi, biarkan kami untuk melakukan apapun yang bisa kami lakukan untuk merengkuh seluruh alunan lagu kehidupan dengan semerdu-merdunya. Apapun yang akan terjadi, ya terjadilah. Namun, sebelum semuanya itu terjadi, ijinkan kami untuk melakukan yang terbaik saat ini. Sungguh, tidak seorang pun yang memiliki masa depan. Karena belum tentu umur kita sampai kesana. Tetapi, setiap orang memiliki ‘saat ini’. Maka pada saat inilah kita berpijak. Dan kita boleh menggunakan ‘saat ini’ yang sudah jadi miliki kita untuk melakukan apapun sebaik yang kita bisa. Dan setelah saat ini berlalu, maka apapun yang akan terjadi, ya terjadilah. Karena setelah semua usaha terbaik kita lakukan saat ini, maka tidak ada sedikitpun kekhawatiran akan masa depan. Inilah yang dikatakan oleh guru kehidupan saya tentang makna tawakkal. Yaitu kita melakukan segala sesuatu dengan benar, sepenuh hati, dan bersungguh-sungguh. Setelah itu, hasilnya kita serahkan kepada Sang Pemilik masa depan. Biarkan Dia yang menilai, masa depan seperti apa yang pantas diberikan-Nya kepada kita berdasarkan semua yang sudah kita upayakan. Que sera, sera.



Kisah kitab suci tentang Nabi Khidr dan Nabi Musa menegaskan bahwa mengetahui masa depan tidak menjadikan hidup kita ‘normal’. Karena dengan tahu tentang masa depan, mungkin kita akan melakukan sesuatu yang dianggap aneh oleh orang-orang disekitar kita. Oleh sebab itu, mengetahui masa depan bukanlah gagasan yang menarik jika kita ingin hidup layaknya manusia normal pada umumnya. Keindahan hidup kita justru terletak pada misteri yang meliputi apa yang akan terjadi sedetik setelah ini. Jika kita tidak tahu akan mengalami peristiwa buruk, maka sekarang kita masih bisa bahagia. Jika kita tidak tahu akan mengalami peristiwa baik, maka sekarang kita memanfaatkan semua yang ada pada diri kita. Maka jika kita ingin bisa benar-benar menikmati hidup, kita perlu bersabar dalam menantikan masa depan.



Kamis, 02 Februari 2012

GENERASI PEMUDA NAGARI SISAWAH

Memulai dari tak ada apa-apa.....

Awal kata saya akan memberikan sebuah gambaran tentang apa yang telah saya lakukan sebelumnya tidak ada apa-apa bahkan nilainya sama sekali tidak ada. ketika saya meninggalkan sebuah nagari  Sisawah hati ini merasakan kesedihan yang tak terhingga. ketika malam datang tidak terbayangkan apa yang akan terjadi setelah osok nantinya. Dengan tekad yang bulat saya ingin belajar keluar sana walaupun itu sangat sulit saya lakukan. saya harus bisa meninggalkan semua keadaan yang terjadi demi masa depan yang akan saya capai. 
setelah sampai disana, kebingungan menjelma dalam pikiran, mau ngapain saya disini.....waktu terus berlalu dan hari berganti namun semangat tak pernah pudar dan sampai sekarang ku begini adanya....
 
walaupun demikian karena orang kampung dari Sagari Sisawah , tentunya saya sering pulang ke kampung halaman dengan berbagai keperluan. pada waktu itu, terlihat rumah-rumah yang sudah kosong lebih 15 tahun, melihat sawah terbentang luas tapi seperti orang yang tidak ada pemiliknya dan banyaknya semak belukar yang mengelilingi rumah. mungkin karena sudah dewasa, meneteskan air mata melihat keadaan yang ada pada saat itu. Iman q goyah kembali,.....saya belajar tidak ada manfaat buat kampung sendiri dan yang ditinggalkan tak ada perobahan,, ingin merobah keadaan tapi gak ada daya....
 
Setiap berada di kampung saya bertekad untuk cerita-cerita dengan keluarga & orang kampung, saya sering mendengarkan mahalnya mahalnya segala kebutuhan pokok. Padahal kampung halaman saya ini, apalagi Sisawah berbasis pertanian & pertenakan sebagai tumpuan hidup keluarga-keluarga di pelosok - pelosok nagari. Dengan hasil tani & ternak itu pula mereka membiayai anak-anaknya bersekolah hingga ke perguruan tinggi.

Telinga saya sering mendengar, bahwa hampir diseluruh perguruan tinggi ternama di Indonesia, terdapat guru besar, dosen dari Minangkabau yang mengajar di perguruan tinggi ternama. Mulai dari ITB, UI, IAIN Syarif Hidayatullah, ITS, UGM, IPB, Tapi kalau  Universitas yang ado di Padang bisa dikatakan seluruh dosennya Urang awak juo.
 
Pertanyaan bagi saya, kenapa saya tidak bisa seperti mereka....dan  tidak sempat bertanya kepada mereka....mungkina itulah kebodohan saya, terkadang saya hanya bisa bertanya dan mencari informasi terhadap mamak saya yang terkenal yaitu mamakGoogle.  
  
saya sebagai orang yang muda, semangat saya tak akan pernah pudar yang terbiasa dibesarkan dirantau dan memiliki keinginan mencari ilmu pengetahuan dan ingin merobah keadaan ini untuk masa yang akan datang adanya secercah harapan untuk menginginkan apa yang ada diluar sana kami ingin juga memiliki dan tidak mau ketinggalanbaik itu dari segi Agama, teknologi Pertanian & Peternakan, Pariwisata hingga Industri skala Rumah Tangga. Terbayang dimata saya, 5 tahun  saya ingin memperoleh tentang bahan-bahan dari luar sana baik itu negara maju dan kampus yang ada di Indonesia, sehingga kita semua dapat mempelajarinya yang ada di nagari ini dan minangkabau pada umumnya. sehingga menciptakan masyarakat Madani yang lepas dari jeratan Kapitalisme. Masyarakat yang bisa membuat apa yang mereka ingin buat dan apa yang ingin mereka kembangkan.
 
akhir kata dari saya, 
Wassalam,
Terimakasih
 
Semoga Angku, Mamak, Bundo sarato Dunsanak sakalian bisa memahami harapan saya ini, dan semoga Allah SWT bisa mengabulkan mimpi saya ini kelak dikemudian hari, amin amin amin ya Rabbal alamin.