Memulai dari tak ada apa-apa.....
Awal kata saya akan memberikan sebuah gambaran tentang apa yang telah saya
lakukan sebelumnya tidak ada apa-apa bahkan nilainya sama sekali tidak ada. ketika saya meninggalkan sebuah nagari Sisawah hati ini merasakan kesedihan yang tak terhingga. ketika malam datang tidak terbayangkan apa yang akan terjadi setelah osok nantinya. Dengan tekad yang bulat saya ingin belajar keluar sana walaupun itu sangat sulit saya lakukan. saya harus bisa meninggalkan semua keadaan yang terjadi demi masa depan yang akan saya capai.
setelah sampai disana, kebingungan menjelma dalam pikiran, mau ngapain saya disini.....waktu terus berlalu dan hari berganti namun semangat tak pernah pudar dan sampai sekarang ku begini adanya....
walaupun demikian karena orang kampung dari Sagari Sisawah , tentunya saya sering
pulang ke kampung halaman dengan berbagai keperluan. pada waktu itu,
terlihat rumah-rumah yang sudah kosong lebih 15 tahun, melihat
sawah terbentang luas tapi seperti orang yang tidak ada pemiliknya dan banyaknya semak belukar yang mengelilingi rumah. mungkin karena sudah dewasa, meneteskan air mata melihat keadaan yang ada pada saat itu. Iman q goyah kembali,.....saya belajar tidak ada manfaat buat kampung sendiri dan yang ditinggalkan tak ada perobahan,, ingin merobah keadaan tapi gak ada daya....
Setiap berada di kampung saya bertekad untuk cerita-cerita dengan keluarga & orang kampung, saya sering
mendengarkan mahalnya mahalnya segala kebutuhan pokok. Padahal kampung halaman saya ini, apalagi Sisawah berbasis pertanian & pertenakan sebagai
tumpuan hidup keluarga-keluarga di pelosok - pelosok nagari. Dengan
hasil tani & ternak itu pula mereka membiayai anak-anaknya
bersekolah hingga ke perguruan tinggi.
Telinga saya sering mendengar, bahwa hampir diseluruh perguruan tinggi
ternama di Indonesia, terdapat guru besar, dosen dari Minangkabau yang mengajar di perguruan tinggi
ternama. Mulai dari ITB, UI, IAIN Syarif Hidayatullah, ITS, UGM, IPB, Tapi kalau Universitas yang ado di Padang bisa
dikatakan seluruh dosennya Urang awak juo.
Pertanyaan bagi saya, kenapa saya tidak bisa seperti mereka....dan tidak sempat bertanya kepada mereka....mungkina itulah kebodohan saya, terkadang saya hanya bisa bertanya dan mencari informasi terhadap mamak saya yang terkenal yaitu mamakGoogle.
saya sebagai orang yang muda, semangat saya tak akan pernah pudar yang terbiasa dibesarkan dirantau dan memiliki keinginan mencari ilmu pengetahuan dan ingin merobah keadaan ini untuk masa yang akan datang adanya secercah harapan untuk menginginkan apa yang ada diluar sana kami ingin juga memiliki dan tidak mau ketinggalanbaik itu dari segi Agama, teknologi Pertanian & Peternakan, Pariwisata
hingga Industri skala Rumah Tangga. Terbayang dimata saya, 5 tahun saya ingin memperoleh tentang bahan-bahan dari luar sana baik itu negara maju dan kampus yang ada di Indonesia, sehingga kita semua dapat mempelajarinya yang ada di nagari ini dan minangkabau pada umumnya. sehingga menciptakan masyarakat Madani yang lepas dari
jeratan Kapitalisme. Masyarakat yang bisa membuat apa yang mereka ingin buat dan apa yang ingin mereka kembangkan.
akhir kata dari saya,
Wassalam,
Terimakasih
Semoga Angku, Mamak, Bundo sarato Dunsanak sakalian bisa
memahami harapan saya ini, dan semoga Allah SWT bisa mengabulkan mimpi
saya ini kelak dikemudian hari, amin amin amin ya Rabbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar